Bangkitkan Semangat Peserta Didik Dengan Kegiatan Outing Class Jurusan Tunarungu SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi
Bangkitkan Semangat Peserta Didik Dengan Kegiatan Outing Class Jurusan Tunarungu SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi
Jambi, 29 Oktober 2022 — Siswa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Jambi membutuhkan sistem pembelajaran yang menyenangkan. Memilih teknik pembelajaran yang tidak membosankan adalah tantangan guru. Sebab, pembelajaran yang monoton membuat siswa jenuh, bahkan dapat menurunkan minat dan semangat siswa dalam belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, terjadi komunikasi antara guru dan siswa. Guru sebagai sumber informasi, sedangkan siswa adalah sebagai penerima informasi. Akan tetapi, kenyataan yang sering terjadi adalah informasi atau penjelasan guru kadang kurang bisa diterima dengan baik oleh siswa. Akibatnya, hasil yang dicapai kurang maksimal dan kurang memuaskan. Dengan kenyataan ini, adakalanya siswa dibawa ke suasana baru, suasana pembelajaran yang santai, lebih fresh tetapi tetap mendidik.
Kegiatan Outing Class dipilih sebagai teknik pembelajaran yang cocok bagi siswa SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi MS, SH Jambi. Karena proses pembelajaran siswa harus benar-benar menyenangkan sehingga siswa betah untuk belajar. Hal ini menjadi salah satu upaya terciptanya pembelajaran yang terhindar dari kejenuhan, kebosanan dan dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar.
Outing Class adalah salah satu metode pembelajaran dimana siswa belajar di luar kelas. Outing Class memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi para siswa-siswi SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi MS, SH Jambi.
Pembelajaran di luar kelas merupakan metode pembelajaran yang aktivitas belajarnya berlangsung di luar kelas atau di luar sekolah seperti di taman, sawah, perkampungan, kebun dan alam sekitar dengan tujuan melibatkan pengalaman langsung serta menantang semangat petualangan siswa agar lebih akrab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Metode pembelajaran di luar kelas merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat. Siswa diarahkan untuk melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap lingkungan sekitar.
Guru dan Siswa Jurusan Tunarungu SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi MS, SH Jambi melaksanakan Outing Class yang bertempat di taman Hutan Kota Jambi. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan dimulai dari sambutan oleh kepala sekolah bapak Triyono, M.Ed dilanjutkan dengan melihat-lihat satwa disekitar taman hutan kota dan kemudian melakukan permainan edukatif seperti untuk siswa SDLB bermain estafet balon dan kekompakan mengumpulkan karet gelang dengan sedotan. Untuk SMPLB dan SMALB bermain kekompakan beregu mengiring bola dengan tali dan melompat di kardus. Terakhir kegiatan ditutup dengan pembagian hadiah dan makan siang bersama-sama.
Kepala Sekolah bapak Triyono, M.Ed mengatakan bahwa pembelajaran di luar kelas akan terasa mengasyikkan, baik bagi siswa maupun guru. Selain dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna, pembelajaran di luar kelas membuat pikiran dan semangat belajar meningkat. Siswa dapat belajar dengan benda-benda yang nyata dan langsung dari alam. Siswa juga lebih mudah memahami suatu hal. Jika di dalam kelas siswa hanya belajar berdasarkan teori, kalau di luar kelas bisa langsung melihat atau memegang benda yang pernah dipelajarinya di kelas. Selain itu, siswa cenderung senang dan tidak merasa ngantuk seperti ketika belajar di dalam kelas. Apalagi kalau guru menambahkan game atau permainan untuk menciptakan suasana yang lebih menyenangkan. Belajar di luar kelas akan mengajarkan rasa kekeluargaan pada siswa, melatih berinteraksi dengan teman, dengan guru maupun dengan lingkungan sekitar. Ini dapat melatih perkembangan motorik siswa.
Guru juga mudah menjalin keakraban dengan siswa. Meski demikian, guru jangan sampai lupa tetap harus memberikan pengawasan ketat agar tidak membahayakan keselamatan siswa. Belajar di luar kelas banyak objek yang dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa kurang fokus, bebas kesana kemari dan tidak memperhatikan guru. Berarti guru harus bisa mengatur siswa dengan baik dan harus bisa menjalankan perannya agar pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana dan menyenangkan.
SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Kota Jambi